Pages

Rabu, 21 September 2016

Amalan ringan berbalas syurga

💦 AMALAN RINGAN BERBALAS SURGA...

💧 DZIKIR.

👉 Dzikir merupakan amalan yang sangat ringan bahkan bisa dilakukan tanpa wudhu.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Tidaklah seorang manusia mengamalkan satu amalan yang lebih menyelamatkan dirinya dari adzab Alloh dari dzikrulloh." (HR.Ahmad)

💧 MENCARI ILMU.

👉 Seseorang yang ia mencari Ilmu Alloh akan memudahkan jalan menuju surga.

"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Alloh akan memudahkan jalannya menuju surga." (HR.Muslim)

💧 MENAHAN MARAH.

👉 Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Alloh Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Alloh membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya."
(HR. Abu Dawud)

💧 MEMBACA AYAT KURSI.

👉 Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian."
(HR. An-Nasai)

💧 MENYINGKIRKAN GANGGUAN DI JALAN.

👉 Hal yang sangat kecil, tidak bermodal namun balasannya surga..

Rosululloh shollalloohu 'alaihi wassalam bersabda,

"Sesungguhnya aku telah melihat seseorang lalu lalang di syurga dibawah suatu pohon yang ia potong ketika di dunia karena pohon itu mengganggu perjalanan manusia."
(H.R. Muslim)

💧 MEMBELA KEHORMATAN MUSLIM.

"Barangsiapa yang membela kehormatan sdrnya muslim maka Alloh akn memalingkan /menjauhkan wajahnya dari neraka pada hari Kiamat."
(HR. An Nasai)

💧 MENJAUHI PERDEBATAN.

👉 Rosuululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa  saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia."
(HR. Abu Dawud)

💧 BERWUDHU.

👉 Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Barangsiapa yang berwudhu lalu berdoa,
‘Asyhadu allaa ilaaha illalloh wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu‘
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Alloh, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan RosulNya), dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, dan dia dapat masuk dari pintu manapun yang diinginkannya. (HR. Muslim)

💧 SHOLAT DI MASJID.

👉 Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda,

"Barangsiapa bersuci dirumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Alloh (masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Alloh wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapus dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya."
(HR. Muslim)

💥 Semoga Alloh memberikan Taufiq kepada kita semua agar dapat mengamalkan dan menyampaikannya kepada yang lain.

Aamiin yaa robbal 'aalamiiin...

#copas

Selasa, 20 September 2016

Tetapi

*PENCERAHAN PAGI*

*TETAPI*

Kata tetapi itu bisa membuat arti suatu kalimat menjadi positif atau negatif.  Kata tetapi juga bisa berarti anjuran atau sebaiknya.  Selain itu, kata tetapi juga bisa mempertegas arti. Cermatlah menggunakan kata tetapi agar hidup kita semakin berarti. Berikut ini adalah beberapa contoh kata kalimat yang didalmnya ada kata tetapi.

Taubat orang yang lanjut usia itu baik, TETAPI jauh lebih baik taubat orang yang masih muda.  Kematian tak mengenal usia, kematian juga misteri. Siapkan bekal sejak muda dan tidak perlu menunggu tua. Jauhi pemahaman "mumpung masih muda puas-puasin dulu, nanti kalau sudah tua taubat."

Belum lama ini, ada salah seorang karyawan sebuah bank meninggal dunia saat perjalanan hendak mengikuti seminar saya. Saat itu, anak muda itu sedang bercanda dengan teman-teman di dalam mobilnya, tiba-tiba ia merasa sakit di dadanya dan beberapa saat kemudian ia dipanggil Allah swt, Sang Pencipta.

Saudara saya di Jogjya, meninggal setelah beberapa hari melamar seorang wanita. Taubat tidak harus menunggu tua. Tak ada manusia yang sempurna sehingga peluang berbuat maksiat terrbuka di depan mata. Namun segeralah bertaubat dan mohon ampun atas maksiat yang sudah kita lakukan.

Kalimat kedua sebagai contoh penggunaan kata tetapi adalah orang kaya sombong itu buruk TETAPI lebih buruk lagi orang miskin yang sombong. Pernah ketemu orang miskin yang sombong? Saya sering, dan itu sangat menjengkelkan.

Yang lebih parah, kemiskinannya dijadikan alasan kelayakan ia menjadi penghuni surga. "orang-orang kaya itu nanti lama dihisabnya di akherat, kalau kita ini miskin jadi cepat hisabnya, Allah swt tidak perlu banyak bertanya karena kita tidak punya apa-apa."

Mereka tidak paham, bahwa hisab Allah di akherat begitu cepat. Mereka juga belum mengerti bahwa betapa banyak sahabat-sahabat nabi yang kaya raya dijamin masuk surga tanpa hisab. Saat dinasehati dan diberi pengertian mereka marah dan merasa dirinya paling benar. Miskin tetapi sombongnya setengah mati.

Semoga dua contoh penggunaan kata tetapi di atas memberikan inspirasi kepada Anda.

By Jamil Azzaini ( Kubik Leadership)

Surat Kepala Sekolah Kepada Orang Tua

*Surat seorang Kepala Sekolah di Singapura kepada Orang Tua murid/siswa*

_Kepada Para Orangtua,_

_Ujian anak Anda akan dimulai sebentar lagi. Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya._

_Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang akan menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika._

_Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra._

_Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tak akan berarti._

_Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika di sekolah._

_Ada calon photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini._

_Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka._

_Katakan saja: "tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian." Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini._

_Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka._

_Lakukanlah ini, dan di saat itu, lihatlah anak Anda menaklukkan dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah takkan mencabut impian dan bakat mereka._

_Dan mohon berhentilah berfikir bahwa hanya dokter dan insinyur saja yang bisa bahagia di dunia ini._

_Hormat Saya_

_Kepala Sekolah_

Silahkan di share sekiranya bermanfaat. Semoga dapat memperbaiki sudut pandang kita terhadap anak-anak kita.

Minggu, 04 September 2016

Keagungan sahabat2

*Dr Amir Faishol Fath:*

_"Ceritanya bagus biarpun diulang-ulang.._

Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.
Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
_"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"_
_"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !"._
Umar segera bangkit dan berkata :
_"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"_
Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
_"Benar, wahai Amirul Mukminin."_
_"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya."_, tukas Umar.
Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :
_"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."_
_"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.",_ sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.
_"Tegakkanlah had Allah atasnya!"_ timpal yang lain.
Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.
_"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat",_ ujarnya.
_"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu",_ lanjut Umar.
_"Maaf Amirul Mukminin,"_ sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,
_"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa"._
Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.
Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
_"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah"_, ujarnya dengan tegas.
_"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash"._
_"Mana bisa begitu?"_, ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.
_"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?"_, tanya Umar.
_"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin"._
_"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?"_, pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.
_"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji."_ kata Umar.
_"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman"_, rajuknya.
Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
_"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin"._
Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.
_"Salman?"_ hardik Umar marah.
_"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini"_.
_*Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya"*_, jawab Salman tenang.
Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.
Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.
Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.
Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatan
gan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.
Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.
_"Itu dia!”_ teriak Umar.
_"Dia datang menepati janjinya!”_.
Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.
_"Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..”_ ujarnya dengan susah payah,
_"Tak kukira...urusan kaumku.. menyita...banyak...waktu...Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”_
_"Demi Allah”_, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,
_"Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?”_ tanya Umar.
_*”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...”*_ jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.
Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
_"Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"_
Kemudian Salman menjawab :
_*"Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”*_.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.
_"Allahu Akbar!”_, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.
_"Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”_.
Semua orang tersentak kaget.
_"Kalian...”_ ujar Umar.
_"Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?”_ Umar semakin haru.
Kemudian dua pemuda menjawab dg membahana :

_*"Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”*_

_"Allahu Akbar!”_ teriak hadirin.
Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya..

*Allahu Akbar*

#copas