Pages

Rabu, 26 September 2018

Agar suami tak pindah ke lain hati

8 Tips Agar Suami Tidak Pindah ke Lain Hati

Berikut 8 tips agar suami selalu tertarik pada istri dan tidak pindah ke lain hati.

1.    Layani Suami Sepenuh Hati

Hal-hal rutin dan kecil yang dilakukan dengan penuh ketulusan akan mudah melelehkan hati suami. Istri yang menunaikan peran melayani suami dengan hati yang tulus, membuat suami merasa diperlakukan benar-benar sebagai seorang suami. Hal ini memberikan perasaan aman dan nyaman pada suami, bahwa dirinya benar-benar dihormati dan dihargai oleh istri.

2.    Perhatikan Penampilan dan Kecantikan

Setelah menikah anda tetap harus menjaga kecantikan, rajin berdandan, dan jangan malas merawat tubuh agar tetap cantik menarik. Menjadi tua adalah keharusan, namun ketuaan bukan alasan untuk malas menjaga dandanan dan penampilan di hadapan suami.  Tua tidak identik dengan jelek dan tidak menarik. Betapa banyak orang tua yang tetap segar dan menarik karena pandai menjaga penampilan dan kecantikannya.

3.    Berikan Perhatian pada Urusannya

Para suami mengharapkan istri mereka menjadi lebih perhatian terhadap berbagai sisi kehidupannya. Untuk itu, hendaknya para istri meluangkan waktu untuk memberikan perhatian lebih terhadap aktivitas suami. Tunjukkan kepada suami bahwa anda antusias dan berminat pada kegiatan dan aktivitasnya. Walaupun untuk itu anda harus rela belajar, namun yakinlah hasilnya akan sangat positif.

4.    Tetap Bergairah dalam Aktivitas Seksual

Jaga gairah dan stamina anda dalam melayani suami di ranjang. Lakukan olah raga rutin serta teratur untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Saat suami datang dari tempat kerja, manjakan dan goda dengan fantasi seksual. Itu akan sangat menyenangkan hati suami.

5.    Miliki Waktu Berdua dengan Suami

Sekedar makan malam berdua, atau menghabiskan akhir pekan di tempat favorit bersama suami tercinta, akan menguatkan kebersamaan anda. Atau sekedar berboncengan naik motor berdua melewati jalan kenangan. Pada saat berduaan itu bukan hanya penting untuk rehat, namun sekaligus bisa mengenang masa indah saat pengantin baru.

6.    Ciptakan Kenyamanan Berkomunikasi

Laki-laki dan perempuan memiliki banyak kebiasaan yang berbeda dalam berkomunikasi. Hendaknya anda berdua saling memahami dan mengerti titik perbedaan ini agar bisa saling menyesuaikan diri. Saat suami baru pulang kerja, berilah waktu sejenak untuk istirahat. Jangan langsung diserbu dengan berbagai omelan, apalagi yang bersifat tuduhan, tuntutan dan masalah.

7.    Beri Kepercayaan kepada Suami

Suami merasa dicintai apabila dipercaya. Jika istri tidak mempercayai suami, akan membuat suami merasa tidak dicintai istri. Kadang muncul keinginan untuk curiga ketika melihat suami melakukan hal yang tidak menyenangkan. Perasaan curiga ini membuat istri melakukan tindakan yang berlebihan, dengan menguntit dan memata-matai aktivitas suami. Bahkan ada istri yang menyadap pembicaraan telepon suami, karena kecurigaan yang berlebihan.

8.    Sediakan Ruang untuk Tergantung kepada Suami

Ingat, sehebat apapun posisi anda di tempat kerja, di rumah anda adalah seorang istri biasa. Setinggi apapun jabatan anda, sebanyak apapun gaji anda, sepopuler apapun nama anda, secemerlang apapun karier anda, di rumah anda tetap seorang istri. Jangan bersikap independen terhadap suami. Sediakan ruang untuk tetap tergantung kepada suami dan merasa memerlukan suami.

Selengkapnya, kunjungi https://www.pakcah.id/8-tips-agar-suami

Senin, 24 September 2018

Kisah Dokter Sholeh

Assalamu a'laikum Wr Wb

📜  *KISAH NYATA SEORANG DOKTER SETELAH IKTIKAF DI MESJID 3 HARI*

KISAH NYATA yg inspiratif di Bandung ,

Kisah SEORANG DOKTER :*💉

Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga  hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.

“Bapak sebelum ke sini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"

Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib! banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb. untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.

Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin:  sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat,..... kisah nyata........... Silahkan di SHARE..!

Dr. Agus Thosin, SpJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) praktek di RSAI Bandung.

       " BAROKALLAAHU FIIKUM "

Wa alaikum salam wrwb

Kisah handuk basah di atas kasur

*Kisah Handuk Basah di Atas Kasur*

Seorang istri memiliki suami yg punya kebiasaan meletakan handuk basah begitu saja di atas kasur.

Si istri sering ngomel pada suaminya. Suaminya tak berubah.

Cape marah-2, si istri mulai ganti cara dg menyindirnya. “Bagus sekali ada handuk basah di tempat tidur..!!!” ujarnya dg suara sinis.
Atau, “Kapan handuk bisa jalan sendiri ke jemuran....???”

Apakah suaminya berubah.... *No..!!!*
Bahkan makin sebel sama si istri...

Akhirnya si istri merasa cape, marah sudah, nyindir sudah, tapi tak ada hasilnya.

Mengubah orang lain susah, apalagi untuk hal yg sudah jadi kebiasaan sejak kecil. akhirnya ia mengubah pikirannya sendiri...!!

“Baiklah, handuk basah ini akan menjadi permadani di surga nanti. Makin banyak aku memindahkan handuk basah ke jemuran, makin banyak permadani indahku di surga.”

Setiap melihat handuk basah di kasur si istri tersenyum dan bergegas menjemurnya. Perasaannya bahagia.

Apakah handuknya berubah..??? Tidak..!!! Handuk basah tetap ada di kasur. Yg berubah cara pandang dirinya terhadap Handuk basah tersebut.

Waktu berlalu... si istri kaget. Tak ada lagi handuk basah di kasurnya. Ia sudah lupa sejak kapan ia tak lagi melakukannya.

Rupanya melihat keikhlasan istrinya sang suami tergerak untuk melakukannya sendiri.

Inilah *Games of Mind*...

Kadang ada hal yang sulit kita ubah pada orang lain. Jika ingin hasil yang lebih baik, maka *ubahlah diri kita lebih dulu...*

Selamat bermain-main dg pikiran Anda sendiri...
Bahagia, sedih, syukur, mengeluh, semua adalah tergantung diri kita... *kitalah yang memilih...!*

Sabtu, 15 September 2018

Fakta-fakta tentang umar bin Khattab

FAKTA-FAKTA GREGET SAHABAT-SAHABAT NABI PALING GREGET
Chapter 1: Umar bin Khattab. ra

Tahukah kamu?
1. Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat nabi terkuat. Pada masa jahiliyah, dia adalah juara bertahan turnamen gulat tahunan di Pasar Ukadz di Mekah. Selain bertarung dengan tangan kosong, dia juga mahir berpedang.
(Dalam istilah zaman now, bisa dibilang Umar memiliki skill bertarung level S)

2. Umar bin Khattab memiliki tubuh yang sangat besar dan kekar. Jika dia duduk di atas kuda, kakinya bisa mencapai tanah.
(Kalo kita mah paling cuman sampai perut kuda)

3. Saat masih kafir, Umar sangat benci Islam. Dia suka menyiksa kaum muslimin bahkan pernah ingin membunuh Rasulullah saw.

4. Saat masih kafir, Umar pemabuk berat. Khamr adalah minuman sehari hari. Setelah masuk Islam, dia tidak pernah lagi menyentuh khamr padahal khamr belum diharamkan. Bahkan dia berdoa agar khamr diharamkan sehingga Allah swt menurunkan ayat yang mengharamkan khamr.

5. Ada 2 orang yang dijuluki singa di Mekah pad saat itu yaitu Umar bin Khattab Si Singa Padang Pasir dan Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Rasulullah saw) Sang Pemburu Singa.

6. Ada 2 Umar yang terkenal di Mekah yaitu Umar bin Khattab dan Umar bin Hisyam alias Abu Jahal. Rasulullah saw berharap agar salah satu Umar tsb masuk Islam.

7. Tadinya, orang mengira bahwa Umar  tidak mungkin masuk Islam. Bahkan ada sahabat yang mengatakan bahwa Umar tidak akan masuk Islam sebelum keledai keluarga Al Khattab masuk Islam.
(Maksudnya, keledai aja ngga mungkin masuk Isam, apalagi Umar.)

8. Umar adalah orang yang jenius. Bahkan musuh-musuhnya pun mengakuinya. Di jaman jahiliyah dia menjadi duta Quraisy.
(Biar jiwa preman, tapi jenius. Ga kaya preman di tempat kita. Menang otot doang, soalnya nutrisi buat otak diserap otot semua.)

9. Dia adalah satu diantara sedikit orang yang bisa membaca. Selain itu, Umar juga tahu ilmu sastra.

10. Penyebab Umar masuk Islam adalah suatu ketika, Umar memergoki adik perempuan dan adik iparnya belajar membaca Quran. Dia marah, memukul adik perempuannya, lalu menendang janggut, membanting, lalu menduduki badan adik iparnya.
(Kalo duduk di atas kuda kakinya sampe tanah, trus tangannya segede apa? Buat jotos rasanya gimana? Kalo dudukin orang rasanya gimana? Silakan berimajinasi)
Umar mengambil lembaran Quran  yang dibaca adiknya lalu membacanya. Sebagai orang yang paham sastra, Umar tahu bahwa tidak mungkin Quran buatan manusia. Hatinya pun tersentuh. Setelah itu, dia menuju rumah Arqam, tempat kaum muslimin belajar dan bersyahadat di sana.
Setelah Umar bersyahadat, kaum muslim sangat gembira. Mereka bertakbir dengan keras hingga suaranya terdengar sampai dekat Kakbah. Padahal rumah Arqam berada di kaki bukit Shafa.

11. Baru masuk Islam, Umar mengajak Rasulullah untuk berdakwah terang-terangan dan memerangi kaum musyrik Quraisy. Padahal jumlah umat Islam saat itu baru sekitar 40 orang.

12. Setelah Umar masuk Islam, kaum muslimin berani menunjukkan keislaman mereka secara terang terangan karena dijaga 2 singa yaitu Umar dan Hamzah. Kaum muslimin bisa shalat, thawaf dan duduk melingkar di sekitar Kakbah.

13. Umar dan Hamzah masuk Islam hampir bersamaan. Hanya selisih 3 hari.

14. Setelah masuk Islam, Umar dijuluki Al Faruq yang artinya sang pembeda. Dijuluki begitu karena dia sangat tegas memisahkan antara yang baik dan yang buruk.

15. Umar banyak melakukan aksi greget. Ketika orang lain menyembunyikan keislamannya, Umar baru masuk Islam malah langsung memberi tahu Abu Jahal, orang yang paling benci Islam dan Jamil bin Ma’mar  Al Jumha, seorang raja gosip nomer satu di Mekah. Si Jamil berteriak di hadapan publik bahwa Umar keluar dari agama nenek moyang mereka. Akibatnya Umar dikeroyok belasan orang. Namun, itu bukan masalah bagi seorang Umar. Dia layani mereka dan terjadilah pertarungan sengit dari pagi sampai sore. (Entah kenapa ane jadi kebayang Takiya Genji VS puluhan anak Housen). Wallahu a’lam, entah dia niat berantem beneran atau cuman pengen main-main aja. Di rumahnya pun banyak orang datang dan mencoba membunuhnya. Besoknya, dia membaca Quran di dekat Kakbah. Terjadilah pertarungan sengit lagi seperti hari sebelumnya. Besoknya juga sama. Akhirnya di hari ke 4 tak ada lagi yang berani melawan Umar.

16. Umar termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surga.

17. Dia 13 tahun lebih muda dari Rasulullah saw.

18. Ketika kaum muslimin berhijrah menuju Madinah secara sembunyi-sembunyi, Umar justru sebaliknya. Dia bawa pedang, panah, dan tombak pendek, lalu menuju Kakbah, tawaf  7 putaran, lalu berkata di hadapan para tokoh penting Quraisy, “Siapa yang ingin ibunya meratap karena anaknya mati, atau anaknya menjadi yatim karena kehilangan ayah dan menjadikan istrinya sebagai janda, hendaklah dia menemui aku di balik lembah ini karena aku mau hijrah sekarang!” Tak ada yang berani melayani tantangan Umar.
(Coba kita perhatikan kalimat tantangan itu. Bahkan nantang berantem pun Umar menggunakan kalimat yang indah, bermajas, nyastra bgt. Ga kaya kita, “Eh, Ajng bbi! Sini maju! Kyta gelud!”)

19. Suatu ketika, kaum musyrik Quraisy Mekah mengkhianati perjanjian damai dengan kaum muslimin. Mereka membantai orang-orang dari suku sekutu kaum muslim. Abu Sufyan sebagai pemimpin Quraisy datang ke Madinah untuk membujuk para sahabat termasuk Umar untuk memperbarui perjanjian agar kaum muslimin tidak membalas menyerang Mekah. “Wahai Umar, lindungilah orang-orang dari peperangan. Mari perbaharui kesepakatan!” ajak Abu Sufyan. Umar menjawab, “Aku melindungi kalian? Demi Allah! Jika hanya menemukan seekor semut kecil yang bisa memerangi kalian, maka aku akan ikut semut itu!” (tuh, nyastra bgt kan bahasanya?) Maksudnya, dia tidak takut bahkan ingin menyerang satu kota Mekah walaupun sendirian.
(Ga kaya kita, jangankan ngelawan banyak orang, 1 lawan 1 aja belum tentu berani.  Paling beraninya tawuran, muter2 sabuk yg dipasangi gir, itupun maju mundur ga kena-kena, maju 5 langkah, lempar batu, lari mundur, ngga maju lagi)

20. Setan takut kepada Umar. Rasulullah saw bersabda kepada Umar: “Demi Allah, tidaklah setan berani berjalan di lembah tempat kau berjalan, melainkan dia memilih mencari jalan lain.” (HR. Muslim)
(Kalo Umar ditakuti setan, kalo kita beda. Kita mah ada 2 kemungkinan: 1. Takut sama setan, 2. Ngga takut soalnya udah berteman.)

21. Motto hidupnya, “Barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah akan membuat siapapun takut kepadanya.”

22. Dia sering pingsan karena ketakutan jika mendengar ayat tentang azab.
(Ga kaya kita. Pingsan kecapekan pas denger amanat upacara bendera)

23. Umar rajin gosok gigi dengan siwak.
(Kita rajin gosok ketek pake R*x*na)

24. Walapun sudah masuk Islam, watak dasar Umar tak berubah. Dulu sangat keras menentang Islam, setelah menjadi muslim dia sangat keras dalam membela Islam. Umar sangat protektif dalam menjaga nabi. Jangankan ada yang membahayakan Rasulullah saw, kalau ada orang yang berbuat tidak sopan terhadap Rasulullah saw saja, dia langsung cabut pedangnya lalu berkata semisal, “Ya Rasulullah, biarkan aku penggal lehernya!” Walaupun tentunya Rasulullah saw tidak mengijinkan.

25. Banyak ayat yang turun karena perkataan Umar diantaranya adalah tentang haramnya minuman keras, tentang shalat di belakang maqam Ibrahim, tentang perintah hijab, tentang talak, larangan menshalati jenazah orang munafik, dan sikap terhadap tawanan Perang Badr. Maka, setiap ada orang manjauhi minuman keras, perempuan memakai hijab, shalat di belakang Maqam Ibrahim, tidak manshalati jenazah orang munafik, dari dulu sampai besok kiamat maka Umar mendapat pahala.

26. Umar selalu melibatkan Allah swt dalam berbagai urusan. Suatu ketika pasukan muslim kehabisan bekal dalam perjalanan berangkat ke suatu tempat yang jauh. Para sahabat berniat untuk menyembelih onta untuk dimakan, tapi Umar punya ide lain yaitu dia mengusulkan agar sisa makanan yang tinggal sedikit itu dikumpulkan kemudian meminta Rasulullah mendoakan agar makanan itu diberkati. Rasulullah saw setuju dengan usulan Umar. Setelah didoakan, makanan itu tidak habis sampai mereka pulang.

27. Umar sedikit tidur. Kalau tidur dia selalu meletakkan sember air di samping ranjang dekat tangannya. Ketika tangannya menyentuh air, dia langsung bagun, shalat malam, dan tidak tidur lagi.
(Beda tipis lah sama kita. Kalo Umar sedikit tidur, kalo kita sedikit-sedikit tidur.)

28. Umar selalu berusaha menyaingi amal soleh Abu Bakar, tapi dia tidak bisa melakukannya. Suatu ketika, Umar menyedekahkan setengah dari seluruh hartanya, kemudian disusul Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya.
(Bagaimana dengan kita? Lihatlah kotak amal yang banyak berisi Pattimura!)

29. Setelah Rasulullah saw wafat, posisi pemimpin umat Islam digantikan oleh Abu Bakar sebagai khalifah. Setelah Abu Bakar wafat, Umar menggantikannya dan menjadi khalifah ke 2 dengan gelar Amirul Mukminin.

30. Abu Bakar sang khalifah pertama berwatak sangat lembut. Jika anak-anak melihatnya, mereka akan mengerumuninya sambil berkata “ayahku!.” Abu Bakar pun memeluk dan mengusap kepala mereka. Sedangkan sang khalifah ke 2 yaitu Umar, wibawanya melebihi kelembutannya. Orang-orang yang nongkrong tanpa alasan yang jelas langsung bubar ketika Umar lewat.

31. Umar sangat tegas. Tak segan menegur siapapun walaupun istri nabi.

32. Umar suka sweeping di waktu malam sambil bawa tongkat. Kalau ketemu orang begadang tanpa alasan yang jelas, Umar memukulnya dan menyuruh tidur agar bisa shalat malam. Dia juga sering razia di pasar. Umar menghukum siapapun yang mengganggu orang yang lewat.
(Kalo ada yang pacaran bawah pohon deket semak-semak trus ketahuan Umar kira-kira bakal diapain ya?)

33. Umar menyarankan agar orang muslim belajar berenang, memanah, berkuda, gulat, dan olahraga yang sering dilakukan tentara.
(Beda tipis lah sama kita. Kita juga suka gulat, menembak, main pedang, cuman bedanya kalo kita sambil duduk depan layar & pegang stick)

34. Umar sangat berwibawa dan sangat disegani. Pernah dia berbekam, tiba-tiba terasa ada yang nyangkut di kerongkongan lalu berdehem “ehem.” Si tukang bekam langsung kencing di celana.

35. Walaupun sangat tegas, tapi Umar tidak pernah memarahi istrinya. Suatu hari, seorang laki-laki datang kepada Umar untuk mengadukan istrinya karena sering marah-marah. Ketika sampai di depan pintu rumah Umar, tak sengaja ia mendengar Umar sedang dimarahi istrinya. Ketika si laki-laki akan pergi, Umar keluar rumah dan bertanya, “Apa keperluanmu?”
Laki-laki itu kemudian berbalik dan berkata, “Wahai, Amirul Mukminin, aku datang untuk mengadukan perangai buruk istriku dan sikapnya kepadaku. Tapi, aku mendengar hal yang sama pada istrimu,” kata lelaki itu.
Umar berkata, “Wahai, saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya karena itu memang kewajibanku. Bagaimana aku bisa marah kepada istriku karena dialah yang mencuci bajuku, dialah yang memasak roti dan makananku, ia juga yang mengasuh anak-anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya,” jawabnya.

36. Umar punya firasat yang tajam. Dia bisa mengetahui sifat dan kemauan seseorang berdasarkan gerak-gerik atau cara bicara.
(Ga kaya kita. Dikode keras, ga peka)

37. Pernah dia didatangi seseorang, lalu Umar bertanya kepada orang itu nama, asal, alamat, suku, marga, dll. Setelah dijawab, Umar menyuruh orang itu pulang untuk menyelamatkan rumahnya karena desanya kebakaran. Ternyata hal itu benar-benar terjadi.

38. Umar hidup sangat sederhana. Saat menjadi khalifah, dia menambal bajunya sendiri yang robek. Dia bahkan tidak punya uang untuk membelikan baju untuk anaknya. Suatu ketika anak Umar diejek teman-temannya karena bajunya robek-robek penuh tambalan. Umar sampai harus meminjam uang ke baitul mal untuk membelikan baju.
(Ngga kaya kita, biarlah ngutang, asal gaya.)

39. Umar sangat tertib dalam hal administrasi negara. Dia melaksanakan sensus penduduk. Jumlah penduduk, jenis kelamin, profesi dan status di baitul mal semua didata dan dibukukan.

40. Di masa pemerintahan Umar, dibentuklah badan kepolisian. Tentara diberi gaji bulanan. Umar membangun militer yang kuat. Dia melipatgandakan jumlah pasukan, membaginya ke dalam batalyon-batalyon dengan komando masing masing.

41. Saat itu ada 2 negara super power yaitu Romawi & Persia. Keduanya takluk pada zaman Umar.
(Bisa diibaratkan jaman sekarang ada negara kecil ngalahin Amerika & Rusia)

42. Di masa pemerintahan Umar, Islam tersebar dan berkembang pesat sampai ke kerajaan Persia (yang meliputi wilayah Irak, Iran, Afghanistan, Rusia), Afrika utara, Romawi, Yaman, Mesir, dan Syam.

43. Masyarakat Mesir yang beragama Kristen Ortodox Koptik dijajah Romawi yang beragama Katholik. Di masa pemerintahan Umar, kaum muslim membebaskan mesir dari penjajahan Romawi.
Yang jajah: Katholik (nasrani).
Yang dijajah: Kristen Ortodox Koptik(nasrani).
Yang memerdekakan: Islam
Hasilnya, banyak masyarakat Mesir masuk Islam sedangkan yang tetap memeluk Kristen tetap dilindungi dan dijamin keamanannya. Sampai sekarang, Kristen Ortodox Koptik masih ada di Mesir. Ini bukti bahwa Islam sangat toleran terhadap orang kafir. Btw, dulu Spanyol pernah jadi negara Islam, tapi setelah diserbu kerajaan Kristen, umat Islam dipaksa murtad, diusir, bahkan dibantai.
(Kalo ada non muslim bilang orang Islam intoleran, berarti ngga ngerti sejarah.)

44. Orang Mesir punya ritual tahunan memberi tumbal kepada Sungai Nil dengan cara menghanyutkan seorang anak gadis agar air tetap mengalir. Amru bin Ash yang menjadi gubernur Mesir melapor kepada Umar. Umar menulis surat lalu memerintahkan Amru bin Ash menceburkan surat itu ke Sungai Nil. Isinya, “Dari hamba Allah, Umar bin Khattab untuk Sungai Nil. Kalau kau mengalir karena Allah maka mengalirlah. Jika kau mengalir karena dirimu sendiri, maka tak usah kau mengalir sampai hari kiamat.” Besoknya air Sungai Nil mengalir deras. Sejak saat itu tak ada lagi ritual pemberian tumbal.
(Mungkin jin-jin yang ada di Sungai Nil takut sama Umar)

45. Baitul Maqdis dibebaskan dari kaum Nasrani pada masa pemerintahan Umar. Saat itu pendeta pemegang kunci Baitul Maqdis hanya mau menyerahkan kunci kepada pemimpin tertinggi umat Islam. Maka berangkatlah Umar dari Madinah ke Palestina hanya bersama satu orang pelayannya dengan seekor onta. Mereka menempuh perjalanan selama sebulan dengan bergantian, kadang Umar yang naik onta sedangkan si pelayan berjalan menarik talinya, kadang pelayannya yang naik onta sedangkan Umar yang berjalan menarik talinya. Sesampainya di Palestina, kebetulan Umarlah yang sedang berjalan menarik tali onta.
“Mana raja kalian?” tanya si pendeta.
“Itu yang narik tali onta.” Jawab orang muslim.
“Siapa yang di atas onta?” si pendeta tanya lagi.
“Itu pelayannya.” Jawab orang muslim
“Orang inilah yang dalam injil disebutkan akan menerima kunci Baitul Maqdis.” Kata si pendeta.
Setelah itu Umar memarahi para komandan pasukannya yang memakai baju terlalu berlebihan.
(Nggak usah konvoi-konvoian kaya pejabat jaman now)

46. Umar suka blusukan di malam hari. Suatu ketika dia menemukan seorang ibu dengan 3 anaknya yang menangis kelaparan. Si ibu merebus batu untuk mengulur waktu sampai anaknya tertidur. Umar langsung ke baitul mal, mengangkat sendiri karung berisi gandum. Ubay bin Kaab ingin membantu membawakan gandum itu tapi Umar menolak dan berkata, “Apa kau ingin memikul dosaku di hari kiamat?” Sesampainya di tempat ibu tadi, Umar tidak hanya memberikan gandum itu, tapi juga memasaknya untuk si ibu dan ketiga anaknya. Si ibu berkata, “Sungguh demi Allah kau lebih baik daripada Amirul Mukminin.” Rupanya si ibu tidak tahu bahwa yang membantunya adalah Sang Amirul Mukminin.
(Beda tipis sama pejabat zaman now. Sama-sama beraksi secara diam-diam. Umar diam2 kasih makan orang, pejabat zaman now diam2 naikin listrik & BBM. Sama-sama suka blusukan. Umar blusukan kasih makan orang, pejabat zaman now blusukan ke sawah, trus impor beras.)

47. Orang - orang sering mengikuti ke manapun Umar pergi karena seringkali Umar menjumpai suatu masalah dan langsung menyelesaikannya. Maka orang-orang itu ingin melihat bagamana cara Umar menyelesaikan masalah atau menyikapi sesuatu.

48. Sebagai khalifah, jangankan kesejahteraan rakyatnya, kesejahteraan hewan pun Umar perhatikan. Dia pernah memasukkan jari ke anus onta untuk memeriksa apakah onta itu sehat atau sakit, lalu Umar berkata, “Sungguh aku takut ditanya oleh Allah pada hari kiamat tentang apa yang terjadi padamu.”Dia juga pernah memarahi orang yang membebani onta terlalu berat. (Beda jauh lah sama pejabat jaman now yang rakyatnya miskin + nganggur malah impor buruh asing).

49. Ketika krisis pangan terjadi, Umar hanya makan roti dan minyak sampai kulitnya menjadi hitam.  Dia berkata, “Seburuk-buruk pemimpin adalah aku jika aku kenyang sedangkan rakyatku kelaparan.” (Ngga kaya pejabat zaman now. Baras mahal suruh nawar, daging mahal suruh makan keong, cabe mahal suruh tanam sendiri.)

50. Umar anti korupsi. Suatu ketika dia sakit. Seseorang menyarankannya untuk minum madu yang ada di baitul mal. Umar berkata, “Wahai muslimin, kalau kalian izinkan untuk saya untuk meminumnya maka saya akan meminumnya. Kalau kalian tidak menijinkan, maka ini akan haram bagiku.”
(Beda jauh sama pejabat zaman now yang… au ah)

51. Suatu hari, seekor onta zakat lepas. Umar mengejarnya sendiri, padahal dia bisa saja memerintah bawahannya.

52. Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam mulai dihitung saat peristiwa hijrah.

53. Umar punya cincin yang bisa dijadikan stempel. Tulisannya, “Cukuplah kematian sebagai penasehatmu wahai Umar.” Cincin berstempel ini dia gunakan untuk mengecap surat yang dikirimkan ke raja-raja negara lain atau kepada para gubernurnya.
(Kita mah koleksi akik)

54. Pernah suatu ketika para sahabat melihat Umar kadang menangis, kadang tertawa sendiri. Ketika ditanya apa yang terjadi, Umar kemudian menceritakan masa lalunya saat masih di jaman jahiliyah. Dia menangis karena mengingat anak peremuannya yang masih kecil dia kubur hidup hidup. Dia tertawa karena mengingat pernah membuat berhala dari kurma, kemudian dia sembah. Namun karena lapar, dimakanlah berhala itu.
(Kita mah inget dosa bukannya nangis malah bangga.
“Gw pas SMP dulu, kalo pacaran... ah pokoknya lu semua kalah dah.”
“Kalo cuman minum begituan, ngga mabok gw. Dulu gw suka ngoplos sendiri!”)

55. Umar pernah berdoa meminta agar ia mati syahid di Madinah padahal Madinah kota yang aman.
(Ngga kaya kita. Jarang doa minta ampun, jarang doa minta amal diterima, jarang doain orang tua, apalagi minta mati syahid kaya Umar. Paling seringnya doa minta harta sama jodoh.)

56. Umar melarang orang kafir masuk Kota Madinah. Namun dia mengizinkan Abu Lu’lu, seorang budak beragama majusi masuk Madinah karena budak itu memiliki banyak keahlian yang bermanfaat.

57. Umar ditusuk pisau ketika sedang mengimami shalat pada Hari Rabu, 26 Dzulhijjah. (nah, pemimpin negara/daerah tuh harusnya bisa jadi imam shalat. Ga kaya pejabat jaman now, baca fatihah aja salah salah.) Pelakunya adalah Abu Lu’lu si budak tadi. Sesaat setelah ditusuk, Umar menyuruh Abu Musa Al Anshari yang ada di dekatnya untuk menggantikannya jadi iman dan meneruskan shalat.  Selain menusuk Umar, Abu Lu’lu juga melukai 13 orang lainnya dengan pisau buatannya sendiri. 3 diantaranya meninggal, 10 lainnya luka-luka. Ada seorang sahabat melemparkan jubahnya ke wajah Abu Lu’lu sehingga dia tak bisa melihat. Abu Lu’lu pun dihajar massa. Karena tahu akan meninggal, Abu Lu’lu bunuh diri dengan cara menusukkan pisaunya ke lehernya sendiri.

58. Ketika mengetahui bahwa yang menusuknya adalah Abu Lu’lu, Umar bersyukur karena yang berusaha membunuhnya bukanlah orang Islam.

59. Karena luka yang lebar di perutnya, tiap makan, makanannya keluar dari luka tersebut. Dia wafat pada hari Ahad atau 4 hari setelah ditusuk.

60. 3 khalifah pertama yaitu Abu Bakar, Umar, dan Utsman sangat dibenci oleh penganut aliran Syiah. Oleh karena itu, mereka mengagung-agungkan Abu Lu’lu yang telah membunuh Umar, bahkan berdoa ingin dibangkitkan pada hari kiamat bersama Abu Lu’lu.
(Gile lu Ndro!)

61. Rasulullah saw, Abu Bakar, dan Umar meninggal pada usia 63 tahun. Makam beliau bertiga bersebelahan.

Quotes Umar bin Khattab:
1. “Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.”
2. “Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan.”
3. “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
4. “Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang akan membinasakanmu.”
5. “Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah.”
6. “Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan.”
7. “Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tak beriman merasa bangga akan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu akan keimanannya.”
8. “Saya tidak pernah peduli apa yang menimpa hidupku. Apa yang saya cintai maupun benci. Karena sesungguhnya saya tidak tahu apakah yang saya cintai atau yang saya benci itu baik untuk saya atau tidak.”
9. “Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.“
10. “Janganlah sekali kali orang-orang yang tidak mengerti agama dan tidak bisa menimbang dengan adil, berdagang di pasar!”
11. “Barang siapa banyak bicara, banyak pula salahnya.”
12. “Jika terdengar suara yang memanggil dari langit mengatakan,”Wahai manusia sekalian! Kalian semua masuk ke dalam surge, kecuali satu orang, sungguh saya benar-benar takut jika orang itu adalah saya. “
13. “Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.”
14. “Keyakinan adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan.”
15. “Orang berakal bukan berarti bisa mengenali mana mana yang baik dan yang buruk. Tetapi berakal adalah bisa mengetahui mana yang lebih baik diantara dua hal buruk.”
16. “Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredakan amarah itu.”
17. “Hidup sendiri lebih baik daripada berteman dengan orang jahat.”
18. “Semakin banyak tertawa, maka semakin tampak kekurangan dan terhalang keindahan dirinya.”
19. “Orang yang baik harus menjadi pemimpin bagi orang yang jahat.”
20. “Perbanyaklah berzikir mengingat Allah SWT, karena itu adalah obat! Hindarilah mengingat manusia, karea itu penyakit!

Itulah sebagian kecil hal-hal menarik tentang Umar bin Khattab dan beberapa kata mutiara beliau. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kehidupan Sang Amirul Mukminin ini dan semoga kita memiliki pemimpin yang sifatnya seperti (atau minimal mendekati) Umar bin Khattab.

Sumber:

Sirah Nabawiyah, karya Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri

Sahabat - sahabat Rasulullah, karya Syaikh Mahmud al Misri

66 Orang yang Dicintai Rasulullah, karya Prof Dr. Muhammad Bakar Ismail

https://www.youtube.com/watch?v=sApgUPN3OqY

https://www.youtube.com/watch?v=pBAV4tXtL1E

https://www.youtube.com/watch?v=cD6ChQk9xUE

https://www.youtube.com/watch?v=kZUAYHJK7Mk

Next chapter (Insya Allah): Hamzah bin Abdul Muthalib, Si Singa Allah dan Rasul-Nya

Jumat, 07 September 2018

Kisah anak dan lukisannya

Seorang murid di sekolah melukis begitu mengagumi lukisan yang baru dibuatnya. 
ia menilai itu adalah karya terbaiknya . Dengan  besar hati ia memasang lukisannya di etalase umum di sekolahnya.
ia berharap penilaian tentang lukisannya dari teman2 satu sekolah , di bawah lukisan ia menulis: _"barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda dengan menggunakan tinta merah "_.

Sore harinya ia temukan lukisan terbaik miliknya sudah penuh dengan coretan2 merah, begitu banyaknya coretan2 itu sehingga lukisan aslinya tidak dikenali lagi .

Merasa gagal sebagai pelukis ia kemudian mengadukan hal itu pada gurunya.

guru yang bijak itu menasihati : " besok engkau taruh lagi lukisan terbaikmu di etalase sekolah, tulislah dibawah lukisanmu itu kalimat ini :

_"barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini mohon gunakan kuas yang telah tersedia untuk memperbaiki "_  ...

Dan ia pun melaksanakan nasihat gurunya, dari jauh ia memperhatikan tidak seorangpun berani mendekat ke lukisan itu.
Bahkan sampai sore hari, tidak ada seorangpun temannya satu sekolah yang mencoba memperbaiki lukisan itu .

Gurunya menjelaskan : *"Orang yang mampu mencari dan menemukan kesalahan/aib itu jumlahnya banyak sekali ...*
*namun orang yang mampu memberbaiki dan berbuat sesuatu untuk menutupinya amatlah jarang/langka ...*
*begitulah kondisi kita dewasa ini ...*
*amat mahir mengkritisi dan mencela ...*
*tapi tak satupun yang datang dengan solusi"* ...

Pelukis muda itu tersenyum puas dengan keterangan gurunya itu ....

Semoga menjadi inspirasi kita semua

Selamat pagi dan selamat beraktifitas
Sukses selalu ...
Aamiin
Ya Rabbal Aalamiin

Rabu, 05 September 2018

Kebaikan dan Kejahatan dari Kita

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

(Bahasa Indonesia)
Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzhalimi hamba-hamba(-Nya).

-Surat Fushilat, Ayat 46

Cerita yang menyayat hati tentang orang-orang yang akan mati

Cerita yg menyayat Hati: Percakapan Jururawat dan Pasien Rumah Sakit      

Pasien "Abang jururawat, seneng ya kerja di rumah sakit? Sdh lama ya kerja di sini?"     

Jururawat:→ "lumayanlah. ada suka dan dukanya  Tapi, selama 5 tahun kerja di sini, dapat banyak pengalaman yang berkesan yang orang luar sana takkan mengetahuinya  
       
Pasien :  "Apa yang menyenangkan? Perawat2nya cantik2 ya?"       

Jururawat: →"Bukan. Itu biasa saja. Ada yang lagi yg lebih mengesankan       

Pasien: "Wah, apa itu?"  

Jururawat  →"Di sini setiap hari saya lihat pasien meninggal dunia. Kerja saya ngurusi kencing dan berak mereka, bersihkan mereka sampai ke urusan jenazah.

          → Apa yang saya lihat sepanjang saya bekerja di RS ini, betapa ramainya di antara mereka yang sudah meninggal..sebelum meninggal meminta-minta apakah ada dari keluarga ahli waris atau jururawat yg bawa kitab al-Quran.

          → Ada yang gak bisa baca alQuran, ada yang suruh kami bacakan. Ada juga yang tidak sempat sentuh al-Quran, tak sempat baca al-Quran, Allah telah pun mengambil nyawa mereka.
Saat dibacakan  al-Quran pada mereka, berlinanganlah  air mata mereka.        

          →Saya lihat betapa orang-orang yang berada di saat2 akhir kehidupannya, sebagian besar ingin sekali menyentuh al-Quran. Kalau bisa, maunya mati dengan peluk al-Quran. Pengalaman-pengalaman yang saya lalui di sini buat hati ini insaf.sadar ttg satu hal yang sangat penting."    

Pasien: "Hm. Apa dia?"     

jururawat: →"Apa yang kita biasa pegang ketika kita masih sehat, apa yang kita biasa baca dan belai  ketika masih hidup....itu jugalah yang kita akan dapat pegang dan sentuh di akhir hayat.

Jika kita selalu pegang handphone di tangan setiap  waktu ..sholat tdk tepat waktu ..sepanjang waktu memegang HP dan sibuk gadget... mungkin pula di akhir hayat kita nanti...itu pula yg kita kerjakan.

Dapatkah kita sentuh dan pegang al-Quran? Sedangkan tangan kita tak biasa pegang al-Quran, sehari sekali pun susah membuka al-Quran apalagi membaca atau mentadabburinya...yaa..Allah...ar Rahman ..ar Rahim..

Sungguh, kita sdh tak perlu handphone atau gadget di akhir nyawa kita..kita sangat memerlukan al-Quran...barulah kita sadar saat itu bhw waktu yg kita milki sdh terbuang begitu saja......ohh...Allah..Allah..."      

Pasien   "(meneteskan air mata..) mas Jururawat tolong bacakan saya al-Quran...saya tak bisa baca alQuran..saya buta tajwid...  "   

Jururawat itu tersenyum. Dikeluarkan al-Quran mini dari kantong bajunya.  lalu dia membacakan alQuran pada  pasien itu    

✔Hampir 9 dari 10 pasien yang beragama islam yang berada di Rumah sakit itu kebanyakannya memperlihatkan wajah penuh kesedihan serta menyesal, menyesal dan menyesal tdk ambil kesempatan untuk membaca Quran ketika sehat dan lapang ?      
✔Wajah2 ketakutan  dan seram bila ambang maut mendekati? naudzubillah  

Saya sbg penulis cerita ini tersadar pula akan waktu yg sdh ter sia2kan. juga pembaca yang membaca posting ini belum terlambat dan pintu taubat luas terbuka untuk kita memulakan.. aamiin.

Yang singkat itu - "waktu"
Yang menipu itu - "dunia"
Yang dekat itu - "kematian"
Yang besar itu - "hawa nafsu"
Yang berat itu - "amanah"
Yang sulit itu - "ikhlas"
Yang mudah itu - "berbuat dosa"
Yang susah itu - "sabar"
Yang lupa itu - "bersyukur"
Yang membakar amal itu - "mengumpat"
Yang ke neraka itu - "lidah"
Yang berharga itu - "iman"
Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati"
Yang ditunggu Allah S.w.t itu -"taubat"
(Imam Al Ghazali)

Laki-laki Tua Terbaik

Lelaki renta itu,
dengan kehalusan hatinya ingin ber-Islam
menjadi sebab turunnya ayat.
‘Abasa watawalla',
Rasul pun ditegur Allah karenanya.
seorang miskin lagi buta,
bukan berarti tak lebih utama
dari para pemuka negara

Lelaki renta itu,
pernah minta keringanan
untuk tidak ikut sholat berjamaah di masjid
karena dia buta
karena dia sebatang kara
karena masjid jauh sekali dari rumahnya
tapi tanya Rasul, “Apakah engkau masih mendengar adzan?”
saat dijawabnya masih, maka kata Rasul, “Kalau begitu, berangkatlah”

lalu, tunduk patuh ia pada perintah
sekali pun tak pernah ia sanggah
tiap sholat lima waktu sholat berjamaah

meski fajar masih pekat
dan jarak masjid tak dekat,
ia meraba-raba  dalam gelap
hingga suatu saat, kakinya tersandung bongkahan batu
badannya terjerembab jatuh,
mukanya tersungkur di runcingnya batu
berdarah-darah…

setelahnya,
selalu datang seorang lelaki
menuntunnya dengan ramah
pergi dan pulang sholat berjamaah
setiap hari, setiap lima waktu

hingga suatu saat
lelaki tua ingin sekali tahu
siapa gerangan lelaki penolongnya itu
karena ingin ia doakan
atas kebajikannya selama ini

tapi kata lelaki muda
“Jangan sekali-kali kau doakan aku
dan jangan sekali-kali kau ingin tahu namaku
karena aku adalah iblis”

sontak lelaki renta itu terkejut,
“Bagaimana mungkin engkau menuntunku ke masjid,
sedangkan dirimu menghalangi manusia untuk mengerjakan sholat?”

Iblis menjawab,
“Ingatkah dulu saat kau hendak sholat subuh berjamaah,
kau tersandung batu, lalu bongkahannya melukai wajahmu?
Pada saat itu aku mendengar ucapan Malaikat,
bahwa Allah telah mengampuni setengah dosamu.
Aku takut kalau engkau tersandung lagi,
lalu Allah menghapuskan setengah dosamu yang lain.
Maka aku selalu menuntunmu ke masjid
dan mengantarkanmu pulang.”

Lalu, saat tubuh itu merenta
makin menua dimakan usia
datang seruan perang Qaddisiyah

Sang khalifah Umar
mengumpulkan segenap lelaki
dari seluruh penjuru negri
terselip ia, berbaris bersama
ingin sekali ikut berperang di medan laga
demi cita-cita mulia

Khalifah Umar melarangnya
bagaimana seorang buta lagi renta,
akan ikut berperang?
bagaimana jika dia langsung celaka terkena tombak?
atau justru mencelakai temannya karena tak mampu mengenali siapa.

Tapi, lelaki tua itu bersikukuh,
“Tempatkan aku di  antara dua pasukan yang berperang
Aku akan membawa panji kemenangan
Aku akan memegangnya erat-erat untuk kalian.
Aku buta, karena itu aku pasti tak akan lari”
Khalifah, tak lagi mampu menghalangi

Lalu semuanya, berangkatlah
lekaki tua itu ingin menepati janjinya
dengan baju besi yang dikenakannya
dan bendera besar yang dibawanya
dia berjanji akan mengibarkannya senantiasa,
atau mati terkapar di sampingnya

lewat pertempuran Qaddisiyah
Persia yang congkak pun kalah
tapi kemenangan itu tak murah
dibayar dengan nyawa ratusan syuhada
terselip di antara mereka
jenazah lelaki tua
terkapar berlumuran darah
sambil memeluk erat sebuah bendera
sungguh, dia telah menepati janjinya

wahai lelaki mulia,
sesak dadaku membaca kisah hidupmu
menyungai sudut mataku mengenangmu
engkau buta, sebatangkara dan renta
tapi itu tak membuatmu pasrah dan diam
meski udzur telah membolehkanmu.
untuk tak kemana-mana, di rumah saja

Lalu, bagaimana dengan diriku ini?
aku masih muda,
aku bukan fuqara
aku tak buta
jua tak sebatangkara
tapi kenapa,
sering sekali ada alasan mendera
untuk tak bersegera?

Lelaki sepertimu,
dengan segala keterbatasan
terus mencari-cari alasan
agar mampu mengambil peran

sedang aku, kita
dengan segala kemudahan
sering mencari-cari alasan
agar boleh tak ikut berperan

Lalu, dengan apa
akan kita buktikan
bahwa kita ini beriman?

Mari belajar darinya,
Abdullah bin Ummi Maktum

Tulisan dari Ustadz Sani bin Husein, S.Si.